Takalar merupakan sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan.
Bicara
editBahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Takalar adalah bahasa Indonesia. Namun, bahasa daerah di kabupaten ini adalah bahasa Makassar.
Lakukan
edit- Kegiatan perburuan rusa merupakan kegiatan langka di sulawesi selatan. Sejak dulu, kegiatan berburu rusa di desa Barugaya dan Ko'mara sudah sering dilakukan oleh para Bangsawan (Karaeng) pada hutan yang luasnya sekitar 2.000 Hektar. Setiap melakukan perburuan rusa, para Karaeng berkumpul di Baruga (Rumah Panggung) dan mempersiapkan perlengkapan berburu seperti pasukan berkuda, kentongan, dll. Dengan melihat kondisi alam yang masih alami seperti pegunungan, danau, dan hutan, maka selain berburu rusa para pelancong dpat menikmati pemandangan alam, melakukan kegiatan memancing, memanjat tebing, dan berbagai kegiatan lainnya.
- Permandian alam seperti balai-balai
Lihat
edit- Benteng Sanrobone. Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan oleh Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah di antaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga).
- Monumen Lapris. Pada tanggal 17 Juli 1946 Ranggong Daeng Romo diangkat sebagai Pucuk Pimpinan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (LAPRIS) yang beranggotakan 19 organisasi kelaskaran diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam kedudukannya sebagai Panglima Lapris di desa Bulukunyi yang sekarang dijadikan sebagai Monumen Lapris.
- Pantai Topejawa
- Pantai Galumbaya
- Pantai Ujungkassi