Wn/id/Oknum-Oknum Peneror Kerukunan Masyarakat Babel Terjerat Di Group Bangka Belitung Messenger

< Wn‎ | id
Wn > id > Oknum-Oknum Peneror Kerukunan Masyarakat Babel Terjerat Di Group Bangka Belitung Messenger

Jun 5th, 2015


https://web.archive.org/web/20151001072739/http://suara.asia/oknum-oknum-peneror-kerukunan-masyarakat-babel-terjerat-di-group-bangka-belitung-messenger/

Oknum-Oknum Peneror Kerukunan Masyarakat Babel Terjerat Di Group Bangka Belitung Messenger

Yun/Ard/Lie Suara Asia Fri, Jun 5th, 2015


Jakarta, Suara.Asia,- Group media sosial Facebook, Bangka Belitung Messenger (BBM – Red.), dikabarkan adalah group yang berjasa besar atas pembongkaran identitas sekelompok oknum pelaku asal pulau Bangka yang aktif menggunakan akun-akun palsu untuk memprovokasi, transaksi maksiat, dan melakukan adu domba terhadap kerukunan masyarakat Bangka Belitung dan di luar Bangka Belitung.

Acen seorang warga Pangkal Pinang mengatakan bahwa para pelaku teror dengan akun-akun palsu adalah warga etnis Tionghoa asal pulau Bangka itu sendiri. “Perbuatan mereka sudah mencemarkan nama baik seluruh etnis Tionghoa di Bangka. Mereka suka memakai akun-akun palsu yang mengatasnamakan etnis lain dan agama lain, agar kambing hitam keburukan kepada etnis dan agama yang lain itu,” terangnya.

Tutur Acen lagi, “Ng Yu Ching, Della Johan atau Della Lie, Martin Yulian, Randy, Ching Ven, Ching Yen, Stanley Chen Likers atau Frangky, dan teman-temannya memang aktif menggunakan akun palsu untuk mengadu domba, memfitnah, mencemarkan nama baik, berbohong massal, dan mengajak berbuat maksiat terhadap akun-akun lain yang didekati oleh mereka.”

“Salah satu akun palsu mereka adalah Hendri Deep Doank, yang memfitnah habis-habisan terhadap orang baik-baik dan berprestasi dalam hidupnya seperti Vladivasius Gading (VG). Ditambah lagi akun palsu Hendri Deep Doank itu juga menghina tokoh masyarakat Melayu (Mang Panting) dan etnis Melayu Bangka, dengan perkataan ‘jongos’. Ini sudah memprovokasi SARA di Babel,” tambah Acen.

Di tempat terpisah, Haryanto seorang warga Pangkal Pinang menyatakan, “syukurlah ada group BBM, sehingga kita tidak dibayang-bayangi pertanyaan besar dan kekuatiran dalam kenyamanan menggunakan Facebook. Sudah lebih dari 3 tahun, banyak akun-akun pribadi dan group-group di Babel yang bertikai tanpa sebab musabab yang jelas. Ternyata dalang semuanya adalah komplotan Cinpo Bangka”.

Tidak kalah menarik, seorang mahasiswa perantau dari pulau Bangka, Yohanes Frans, menyatakan bahwa untuk menegaskan kelompok oknum pelaku kejahatan di dunia Facebook Bangka Belitung, maka ada istilah “Cinpo Bangka”.

“Saya setuju dengan istilah Cinpo Bangka untuk oknum-oknum etnis Tionghoa Bangka yang menghianati Babel, berbuat kejahatan, berbuat maksiat, dan merusak kerukunan masyarakat Babel,” tambah Yohanes Frans. “Menurut saya, kali ini oknum-oknum Cinpo Bangka sudah kena batunya di group BBM. Dulu tidak ada satupun grup dan orang-orang yang mampu mengidentifikasi gerakan halus mereka, tiba-tiba saja sudah terjadi permusuhan.”

Mei Yin asal Toboali mengatakan, “group BBM dikenal satu-satunya group di Babel yang memang aktif menyumbang dan melakukan kegiatan sosial. Terakhir yang kita tahu, group BBM menjadi kontributor besar atas pembangunan Pundok Kampong Urang Bangka, untuk melestarikan kebudayaan di Bangka.”

“Bahkan Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Belitung Timur ikut memberi penghargaan souvenir kepada group BBM, melalui admin Murti Karnada. Karena group BBM juga konsern terhadap promo pariwisata di pulau Belitung,” tambah Mei Yin. “Menurut saya, group BBM adalah group yang menjadi landasan moral yang baik untuk warga Bangka Belitung.”***