Wn/id/Donald Trump Menuntut Sidang Pemakzulan di Senat AS Digelar Secepatnya

< Wn‎ | id
Wn > id > Donald Trump Menuntut Sidang Pemakzulan di Senat AS Digelar Secepatnya

Sabtu, 21 Desember 2019

Donald Trump

Presiden Donald Trump menuntut Senat AS agar secepatnya menggelar sidang pemakzulan terhadap dirinya.

Tuntutan itu disampaikan setelah DPR AS memakzulkannya atas tudingan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres, Rabu (18/12/2019).

Setelah dari DPR AS, seharusnya resolusi pemakzulan itu dikirim ke Senat AS yang bakal menggelar persidangan pada Januari 2020.

Namun, dokumen itu urung dikirim. Sebabnya, Demokrat menuding Republik yang menguasai Senat tidak meloloskan usulan mereka.

Di antaranya, selain meminta saksi dari pemerintahan Donald Trump, juga usulan supaya Republik menggelar dengan adil.

Saksi yang dimaksud adalah empat pejabat Gedung Putih, baik yang masih aktif maupun mantan, untuk memberikan kesaksian.

Dalam serangkaian kicauannya di Twitter, presiden 73 tahun itu menuduh Demokrat yang tidak menyerahkan resolusinya karena "sangat buruk".

Dilansir BBC, Jumat (20/12/2019), Trump menuduh oposisi tidak menyediakan pengacara, saksi, maupun proses yang adil.

"Kini, mereka berniat untuk mendikte Senat AS jalannya sidang. Sejujurnya, mereka tidak punya bukti apa pun. Saya ingin sidang secepatnya!" ujarnya.

So after the Democrats gave me no Due Process in the House, no lawyers, no witnesses, no nothing, they now want to tell the Senate how to run their trial. Actually, they have zero proof of anything, they will never even show up. They want out. I want an immediate trial!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 20, 2019

Presiden ke-45 itu menyatakan, Demokrat berusaha mendikte karena tidak ingin mendatangkan Ketua Intelijen DPR AS Adam Schiff.

Dia menyebut Schiff sebagai politisi korup. Selain itu, Trump menyindir Demokrat tak ingin menghadirkan sejumlah pihak yang membuatnya dimakzulkan.

Di antaranya pelapor tuduhan tersebut ataupun calon rivalnya pada Pilpres AS 2020, Joe Biden, serta putranya, Hunter.

Biden menjadi pusaran peristiwa politik itu setelah Trump dituduh meminta tolong kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Dalam percakapan pada 25 Juli, Trump disebut menekan Zelensky agar Ukraina menginvestigasi Joe Biden dan Hunter atas dugaan korupsi.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, sedianya bakal mengumumkan kelengkapan sidang pemakzulan pada 2020 mendatang.

Selepas pertemuan dengan Pemimpin Minoritas Chuch Schumer, McConnell menyatakan, Republik tetap akan berpegang teguh pada sikap mereka.

Karena itu, Demokrat disebut berharap keputusan untuk menahan resolusi tersebut untuk menaikkan opini publik agar menggelar sidang yang adil.

Sumber edit

 
Berita yang berasal dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, atau surat kabar dari Indonesia ini bukan merupakan pelanggaran hak cipta karena Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002 pasal 14 huruf c menyebutkan bahwa : "Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta: Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap."